Sun 13 Nov 2005
Sebagai bagian dari sistem peringatan dini untuk menekan risiko terhadap kemungkinan munculnya penyakit avian influenza (AI) atau flu burung, yang merugikan kesehatan masyarakat dan peternakan, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melakukan surveilans dan monitoring penyakit AI di Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 7 Nopember 2005. Sejumlah 40 orang staf dosen dengan dibantu oleh 80 orang mahasiswa, staf dinas peternakan di masing-masing kabupaten serta sekurang-kurangnya 40 orang dokter hewan lapangan anggota Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) akan menelusuri dan mengambil contoh di 154 desa di 55 Kecamatan di Bali, serta 31 desa dari 10 kecamatan di 5 kabupaten di NTB dan NTT, sampai tanggal 15 Desember 2005.
Kegiatan surveilans itu secara resmi diluncurkan hari ini, Jum’at 11 Nopember 2005, di desa Takmung, Kabupaten Klungkung Bali, sekitar 30 menit dari Denpasar, oleh Rektor Unud yang diwakili oleh Ketua LPM, Prof Nyoman Sadra Dharmawan. Aktivitas FKH Unud itu merupakan bagian dari Program Surveilans Nasional Pembebasan Penyakit Avian Influenza Departemen Pertanian yang melibatkan FKH Universitas Airlangga Surabaya, Gajahmada Yogyakarta, Institut Pertanian Bogor, Balai Penelitian Veteriner Bogor, dan Balai Besar Veteriner dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional se Indonesia. Seluruh kegiatan ini didanai melalui Dana Cadangan Umum APBN 2005.
“Dukungan dinas peternakan setempat, perangkat desa, dan masyarakat sangat diperlukan sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik”, kata Dekan FKH Unud, Drh A A Mirah Adi MSi. Tujuan kegiatan adalah (1) pemetaan wilayah menjadi daerah terinfeksi, tersangka, dan bebas AI di Bali, NTB, dan NTT; dan (2) mendeteksi sub-tipe virus AI terutama pada ayam kampung, ternak unggas air, aneka ternak, dan burung liar. Pengambilan contoh juga akan dilakukan pada peternakan ayam petelur yang divaksinasi dan babi yang dipotong di rumah potong hewan pemerintah dan tradisional di Bali.
Dengan cakupan wilayah seperti diatas, serta koordinasi luaran aktivitas serupa yang dilakukan oleh stakeholder lain seperi BPPV Denpasar, “Dinamika virus flu burung pada berbagai hewan di Bali, NTB, dan NTT akan dapat diketahui dengan lengkap”, ujar koordinator tim surveilans FKH Unud, Dr Drh. G Ngurah Mahardika. Kegiatan ini akan secara langsung meningkatkan kapasitas lokal dalam menanggulangi flu burung, tambahnya. Hasilnya akan menjadi dasar penting dalam penanggulangan penyakit AI di Bali, NTB, dan NTT pada khususnya, dan Indonesia pada umumnya.
______________________________________________
Untuk informasi lebih lanjut, dapat diperoleh melalui koordinator Ngurah Mahardika, melalui telp/faks: 0361-223791 atau HP 08123805727