( THE COMPARISON OF A HEAD INDEX BETWEEN THE KINTAMANI DOGS AND THE GELADAK DOGS AS A BASE TO DETERMINE THE GENETIC RELATIONSHIP )

LUH GDE SRI SURYA HERYANI
Laboratorium Anatomi Bagian Anatomi
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana, Denpasar-Bali

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan bedaan indeks kepala antara anjing Kintamani betina dewasa dengan anjing Geladak betina dewasa. Data indeks kepala diperoleh dari 20 ekor Anjing Kintamani betina dewasa dan 20 ekor anjing geladak betina dewasa. Penelitian ini mengggunakan rancangan Cros Sectional Study. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji T. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan yang sangat nyata pada indeks kepala antara Anjing Kintamani betina dewasa dengan Anjing Geladak betina dewasa.

Kata kunci : data indeks kepala, anjing Kintamani betina dewasa, anjing Geladak betina
dewasa

ABSTRACT
A study to compare the head indexes of Kintamani and the Geladak bitches was carried out. The head index data were obtained from 20 healthy Kintamani bitches and 20 healthy Geladak bitches. The experimental design used was a Cross Sectional Study. The data of the study were analysed by T-test. The result showed the head index between Kintamani bitches and Geladak bitches were significantly different.

Key words : A head index data, Kintamani bitches, Geladak bitches.

PENDAHULUAN
Anjing-anjing yang terdapat di Bali dapat ditemukan dalam dua kelompok bulu yang berbeda yaitu kelpmpok anjing berbulu panjang yang ditemukan di daerah Kintamani disebut anjing Kintamani dan kelompok anjing berbulu pendek yang ditemukan hampir diseluruh Bali disebut anjing Geladak, keduanya mempunyai variasi penampilan luar yang berbeda (Anon,1993).Anjing Kintamani ini banyak menarik perhatian dan diduga bahwa anjing ini merupakan anjing trah Bali, tapi hal ini masih dipertanyakan mengingat laporan ilmiah tentang asal-usul serta hubungan kekerabatan anjing ini dengan anjing Geladak belum ada.
Evans (1993), menyatakan bahwa anjing dibandingkan dengan spesies mammalia yang lain merupakan hewan yang mempunyai ukuran dan bentuk kepala yang berbeda-beda diantara breed anjing. Oleh karena itu ukuran kepala anjing (indeks kepala) sering dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan breed. Evans and de Lahunta (1988), menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang besar dalam ukuran tengkorak karena terjadinya perbedaan yang besar pada bagian muka (facial region), dimana tengkorak kepala pada dasarnya dibagi menjadi dua yaitu facial region dan neural region.
Pada anjing perbedaan kekerabatan lebih ditekankan pada perbedaan ukuran kepala, oleh karena itu perlu dilakukan perbandingan melalui pendekatan indeks kepala untuk mengetahui kekerabatan antara anjing Kintamani betina dewasa dengan anjing Geladak betina dewasa, dan adanya keinginan untuk mengangkat anjing Kintamani sebagai plasma nutfah yang perlu dikembangkan lebih lanjut.
Dengan diketahuinya secara pasti perbandingan indeks kepala antara anjing Kintamani dengan anjing Geladak, sehingga nantinya dapat dipertimbangkan dalam pemuliabiakan untuk mendapatkan anjing trah dan mengetahui kekerabatan diantara kedua anjing ini.

MATERI DAN METODE
Penelitian ini menggunakan 20 ekor anjing Kintamani betina dewasa dan 20 ekor anjing Geladak betina dewasa, yaitu yang berumur satu tahun keatas dan secara klinis dalam keadaan sehat (Christiansen,1984). Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional Study, yang hanya mengamati fenomena yang dapat diobservasi dan dilakukan saat ini dalam waktu tertentu (Babbie,1983).
Pengukuran indeks kepala dengan menggunakan pita ukur pada kondisi normal, menurut Evans (1993) yang meliputi :
a. Lebar kepala : jarak antara penonjolan parietal yang paling luar diukur secara horisontal.
b. Panjang kepala : jarak dari inion sampai nasion.

lebar kepala
c. Indeks kepala : ¾¾¾¾¾¾ X 100
panjang kepala

Data yang diperoleh ditabulasi dan dianalisis dengan uji T sampel bebas terhadap semua data hasil pengukuran indeks kepala anjing Kintamani dan anjing Geladak (Gomez and Gomez, 1984).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengukuran indeks kepala anjing Kintamani betina dewasa dan anjing geladak betina dewasa tampak seperti pada tabel 1.

Tabel 1 : Perbandingan indeks kepala anjing Kintamani betina dewasa berbulu putih dengan anjing geladak betina dewasa .

Perbandingan indeks kepala anjing Kintamani betina dewasa berbulu putih dengan anjing geladak betina dewasa

Setelah dianalisis secara statistik dengan uji T, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata (P

Tabel 2. Hasil uji t Sampel Bebas terhadap Indeks Kepala antara Anjing Kintamani Betina
Dewasa Berbulu Putih dan Anjing Geladak Betina Dewasa

uji t Sampel Bebas terhadap Indeks Kepala antara Anjing Kintamani Betina<br /> Dewasa Berbulu Putih dan Anjing Geladak Betina Dew

Keterangan : **) berbeda sangat nyata (P Dengan melihat hasil yang diperoleh terhadap pengukuran indeks kepala antara kedua anjing ini, terkesan bahwa anjing Kintamani betina dewasa dapat dipertimbangkan sebagai breed yang berbeda dengan anjing geladak betina dewasa sebab apabila ditemukan adanya distribusi dalam ukuran-ukuran dari suatu kelompok yang tidak overlaping terhadap kelompok lainnya maka kelompok itu mungkin dapat dipertimbangkan sebagai suatu breed yang berbeda. Pernyataan ini didukung oleh Evans (1993), yang menyatakan bahwa ukuran kepala anjing dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan breed, mengingat anjing merupakan hewan yang mempunyai ukuran dan bentuk kepala yang berbeda-beda diantara breed anjing. Selain itu juga dikatakan bahwa breed merupakan kelompok hewan yang berasal dari keturunan yang sama dan mempunyai ciri-ciri yang dapat dibedakan satu dengan yang lainnya berdasarkan standar penentuan suatu breed yang mempunyai kesamaan dalam ciri-ciri.
Perhitungan indeks kepala dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam menderterminasikan ukuran kepala. Indeks ini akan memberikan ukuran relatif dari kepala serta memberikan gambaran hubungan dua dimensi dari kepala, dimana pada anjing perbedaan kekrabatan lebih ditekankan pada perbedaan ukuran kepala. Adanya perbedaan yang besar pada ukuran kepala karena terdapatnya perbedaan yang besar pada bagian muka dari masing-masing breed (Evans and de Lahunta, 1988)
Adanya perbedaan yang sangat nyata pada indeks kepala antara anjing Kintamani dengan anjing Geladak , belum dapat dipastikan apakah anjing Kintamani ini merupkan suatu breed yang nurni atau masih ada campuran dengan anjing Geladak, mengingat mungkin masih ada persamaan pada pengukuran morfometrik badan dari kedua anjing tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang sangat nyata pada indeks kepala antara anjing Kintamani betina dewasa dengan anjing Geladak betina dewasa, hal ini dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan breed dari kedua jenis anjing ini.
Saran
Penelitian semacam ini perlu dilanjutkan untuk mengetahui kekerabatan secara lebih mendetail, misalnya dari segi gen supaya dapat diketahui seberapa jauh jarak kekerabatan antara anjing Kintamani betina dewasa dengan anjing geladak betina dewasa.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous. 1993. Buku Panduan Kontes dan Pameran Anjing Bali VI. Kerjasama PDHI – PSKH UNUD dan PERKIN Bali.
Babbie. 1983. The Pracitice of Social Research, 4th Ed, Wodsworth Publishing Co.
Christiansen,I.J. 1984. Reproduction in The Dog and Cat. Baillihere Tindall.
Evans, H.E., and A. De Lahunta. 1988. Miller’s Guide to The Dissection of The Dog. 3rd. W.B. Saunders Company.
Evans,H.E. 1993. Miller’s Anatomy of The Dog. 3rd Edition. W.B. Saunders Company. pp 1 – 218.
Gomez, K.A. and A.A. Gomez. 1984. Statistical Procedures for Agricultural Research, 2nd Ed. Wiley Interscience Publication.