Wed 6 Apr 2005
Pengaruh Kandungan Serat Pada Pakan Terhadap Kandungan Lemak dan Kolesterol Daging Babi Yang Dihasilkan
Posted by admin under Jvet Vol 5(1) 2004Pengaruh Kandungan Serat Pada Pakan Terhadap Kandungan Lemak dan Kolesterol Daging Babi Yang Dihasilkan
(THE EFFECT OF CRUDE FIBER CONTENT IN DIET TO FAT AND CHOLESTEROL CONTENT OF THE PIG MEAT PRODUCED)
IDA BAGUS SUDANA
Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
Fakultas Peternakan, Universitas Udayana,Denpasar
ABSTRAK
Penelitian yang bertujuan untuk mempelajari pengaruh tinggi rendahnya kandungan serat kasar pada pakan yang diberikan terhadap kandungan lemak dan kolesterol daging babi yang dihasilkan ini, telah dilakukan di Stasiun Penelitian Fakultas Peternakan Universitas Udayanan, di Jalan Raya Sesetan No. 144 Denpasar. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan tiga perlakuan dan empat kali ulangan. Ketiga perlakuan tersebut adalah tiga jenis pakan (A; B; dan C) yang masing-masing mempunyai kandungan serat kasar (%) berturut-turut : 6,2; 7,8 dan 8,4.Tiap ulangan menggunakan 4 ekor babi Bali betina lepas sapih dengan berat rata-rata 6,80 + 0,12 kg. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perbedaan kandungan serat pada pakan secara nyata (P
Kata-kata kunci: Serat kasar, lemak, kolesterol, triglesirida .
ABSTRACT
An experiment to study the effect of various levels of crude fiber in diet to fat and cholesterol content of the pig meat has been conducted at the Experimental Station of the Faculty of Animal Husbandry Science, Udayana University on Jalan Raya Sesetan 144 Denpasar. The Completely Randomized Design (CRD) consisted of three treatments and four replicates were used in this experiment. The three treatments were three diets (A;B and C), every of each has crude fiber content (%): 6.2 ; 7.8 and 8.4 respectively.Each replicate consisted of one individual female weaning Bali pig weight 6.80 + 0.12 kg. From the results of this experiment, it can be concluded that the different of crude fiber content in the diet significantly (P
Key words: Crude fiber, fat cholesterol, triglyceride.
PENDAHULUAN
Sejak adanya insiden beberapa penyakit seperti arterio-seclerosis, tekanan darah tinggi dan jantung koroner yang diduga kuat ada kaitannya dengan tingginya kandungan lemak dan kolesterol pangan yang dikomsusmsi, maka konsumen kini berusaha menghindari makanan dengan kandungan lemak dan kolesterol yang tinggi.
Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang mempunyai rumus molekul C27H45OH. Kolesterol tidak terdapat pada bahan pangan nabati. Sel-sel tanaman tidak mengandung bahan serupa kolesterol, tetapi mengandung phytosterol dalam jumlah yang banyak (Linder,1986). Kolesterol diperlukan oleh tubuh sebagai prekusor asam-asam empedu, hormon-hormon steroid serta merupakan komponen dari membran plasma dan lipoprotein plasma (Martin et al., 1983). Walaupun setiap tubuh manusia memerlukan kolesterol namun hanya dalam batas - batas jumlah normal. Kelebihan kolesterol dan trigliserida didalam darah, akan menimbulkan seperti efek samping penyakit-penyakit degeneratip seperti arterio-sclerosis, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung coroner. Kolesterol tidak selalu ada pada makanan karena sebagian besar sel-sel mamalia terutama sel-sel hati dan usus dapat mensintesa kolesterol (Williamms,1974). Neber(1976) menyatakan bahwa hampir 2/3 bagian kolesterol yang diperlukan disintesa dalam tubuh dan hanya sepertiganya yang berasal dari makanan. Martin el al. (1983) dan Anggorodi (1984) mengindikasikan bahwa biosintesis kolesterol kurang lebih 1 g/hari sedang yang berasal dari makanan hanya 0,9 g/hari. Sintesa kolesterol dalam tubuh sangat dipengaruhi oleh adanya substrat untuk sintesis asam-asam empedu (Nishima dan Freedland, 1990), sementara pasokan kolesterol dari luar sangat tergantung dari kadar kolesterol makanan serta jumlah kolesterol yang diserap ke dalam darah. Penyerapan tersebut banyak dipengaruhi oleh adanya serat pada pakan karena akan mempengaruhi laju aliran pakan pada saluran pencernaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kandungan serat pada pakan terhadap kandungan lemak dan kolesterol daging babi yang dihasilkan.
MATERI DAN METODE
MATERI
Babi
Babi yang digunakan dalam penelitian ini adalah babi Bali betina lepas sapih umur dua bulan dengan berat rata-rata 6,8 + 0,12 kg. Babi yang digunakan sebanyak 12 ekor yang dibeli dari seorang penjual babi bibit di pasar Bajera, Tabanan.
Kandang dan Perlengkapannya
Kandang yang digunakan dalam penelitian ini adalah kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Lantai dan dinding kandang terbuat dari beton.Petak-petak kandang berada dalam suatu bangunan yang beratap ubin. Setiap petak kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan air minum. Setiap petak kandang diisi seekor babi.
Pakan dan Air Minum
Pakan yang digunakan terdiri atas jagung kuning, dedak padi halus, bungkil kelapa, tepung ikan, lemak babi, batang pisang, mineral mix dan garam dapur. Komposisi bahan dan gizi pakan terlihat pada Tabel 1 dan 2. Pakan diberikan dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan 16.00 WITA. Air minum berasal dari perusahaan air minum (PAM) setempat dan diberikan ad libitum.
Tabel 1. Komposisi Bahan Pakan Penelitian
Bahan Pakan (%) P E R L A K U A N
A B C
Jagung kuning 28 8 24
Dedak padi halus 15 35 30
Bungkil kelapa 27 22 32
Tepung ikan 16 17 12
Lemak babi 4 8 0
Batang pisang 8 8 0
Mineral mix B10 1,5 1,5 1,5
Garam dapur 0,5 0,5 0,5
Total 100 100 100
Tabel 2. Komposisi Gizi Pakan Penelitian
Kandungan Gizi Pakan (%) P E R L A K U A N
A B C Standar Kebutuhan
CF (%) 6,2 7,8 8,4 5-7 1)
DE (Kcal/kg) 3523 3598 3550 3500 2)
CP (%) 22,3 22,3 22,0 22 2)
DE/CP ratio 158 160 161 159 2)
Lemak (%) 10,3 16,4 8,7 5-15 1)
Ca (%) 1,1 1,2 0,9 0,7 3)
P (%) 0,9 1,2 0,9 0,7 3)
Ca/P ratio 1,2 1,0 1,1 1-1,3 3)
Zn (ppm) 26,3 30,1 19,4 22-38 3)
Keterangan :
1) = Agricultural Research Council (1967)
2) = National Research Council (1979)
3) = Japanese feeding standard for swine (1993)
DE = Digestible Energy. CP = Crude Protein. CF = Crude fibre
METODE
Rancangan Percobaan
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan empat ulangan. Ketiga perlakuan adalah : tiga pakan dengan komposisi bahan pakan yang berbeda yaitu seperti yang tertera pada Tabel 1. Tiap ulangan menggunakan seekor babi Bali betina lepas sapih dengan berat rata-rata 6,80 + 0,12 kg.
Peubah yang Diamati
Peubah-peubah yang diamati adalah komsumsi pakan, kadar lemak daging, bilangan yodium lemak, kolesterol daging, HDL, LDL dan trigliserida daging.
Kadar lemak daging; bilangan iodium lemak; kolesterol; HDL;LDL dan triglesirida dianalisis di Laboratorium Departemen Kesehatan Daerah Tingkat I Propinsi Bali dengan menggunakan metode khusus (KIT). Sampel daging diambil dari tiga tempat yaitu : pada loin, mid back dan shoulder (Whittemore, 1980). Ketiga sampel tersebut dicampur dan digiling halus lalu diambil sub sampel untuk dianalisis. Pengambilan sampel daging dilakukan pada akhir penelitian sewaktu pemotongan ternak.
Analisa Statistika
Data yang diperoleh dianalisis dengan program SAS(1985) (Statistical Version 4.0 1992), yang merupakan modifikasi dari analisis Varian Rancangan Acak Lengkap (RAL). Bila ada perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) (Steel dan Torrie, 1989)
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Hasil-hasil yang didapat dari penelitian ini tertera pada Tabel 3. berikut:
Tabel 3. Pengaruh Kandungan Serat Pada Pakan Terhadap Lemak Dan Kolesterol
Daging Babi
Peubah yang Diamati P E R L A K U A N SEM
A B C
Kandungan serat pakan (%) 6,20 7,80 8,40 _
Konsumsi pakan (g/e/h) 574 a 539 ab 482 b 40,72
Lemak daging (%) 31,64 a 22,10 b 21,74 b 5,13
Kolesterol daging (mg/100g) 82,40 a 66,70 b 54,60 b 11,85
HDL daging (mg/100g) 5,20 a 6,20 a 7,30 a 0,84
LDL daging (mg/100g) 48,30 a 47,40 a 49,70 a 12,12
Trigliserida daging (mg/100g) 67,50 a 55,30 a 48,60 a 10,03
Bilangan iodium lemak 68,10 a 72,91 b 70,55 ab 2,72
Keterangan :
Superskrip yang sama pada baris yang sama berbeda tidak nyata (P>0,05)
SEM = Standard error of the treatment means
PEMBAHASAN
Dari Tabel 3 terlihat bahwa status lemak dan kolesterol daging pada perlakuan C adalah lebih baik dari A maupun B. Adanya perbedaan tersebut sangat erat kaitannya dengan adanya perbedaan kandungan serat pada pakan.Rendahnya kandungan lemak dan koresterol pada perlakuan C erat kaitanya dengan tingginya kandungan serat kasar (CF) pada pakan C tersebut (Tabel 3). Hal ini sesuai dengan pendapat Nishima dan Freedland (1990), yang menyatakan bahwa adanya peningkatan kandungan serat pada pakan akan menghambat penyerapan asam-asam empedu kedalam darah sehingga tubuh akan mensintesis asam-asam empedu dari kolesterol tubuh dan ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kandungan lemak dan kolesterol di dalam daging. Pendapat yang senada juga dikemukakan oleh Martinez et al.(1992), yang menyatakan bahwa penambahan serat kasar pada pakan ayam dan tikus dan malah pada makanan manusia akan menurunkan kandungan kolesterol pada darah dan daging. Pada manusia (Maezaki et al., 1993) mendapatkan bahwa penambahan sumber serat (Chitozan) pada makanan dapat menurunkan kandungan kolesterol darah. Adanya serat kasar (CF) pada pakan akan bergabung dengan asam-asam empedu pada saluran pencernaan lalu keluar lewat feses sebelum sempat diserap oleh darah, sehingga pembentukan lemak dan kolesterol daging menjadi sangat berkurang.
Adanya serat pada pakan juga dapat menekan jumlah ransum yang dikonsumsi karena sebagian volume perut sudah terisi oleh volume serat itu sendiri. Semakin tinggi kandungan serat pada pakan semakin rendah konsumsi pakan (Tabel 3) sehingga penyerapan lemak dan kolesterol dari pakan juga semakin berkurang. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Low (1985) dan Den Hartog et al. (1985), yang mendapatkan bahwa peningkatan serat pada pakan dapat mengakibatkan penurunan pamanfaatan zat-zat gizi yang ada pada pakan sehingga mengurangi pembentukan lemak dan kolesterol pada daging.
SIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa peningkatan kandungan serat kasar pada pakan babi Bali pertumbuhan dapat menurunkan kandungan lemak dan kolesterol daging yang dihasilkan.
SARAN
Untuk menghasilkan daging babi yang mengandung lemak dan kolesterol yang lebih rendah, para peternak dapat disarankan untuk meningkatkan pemanfaatan sumber serat yang lebih tinggi pada pakan.
UCAPAN TERIMAKASIH
Melalui kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ketua Tim Manajemen Program Doktor, Yayasan Supersemar atas bantuan biaya yang diberikan dan kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan moral, tenaga maupun material sehingga penelitian dan penulisan ini dapat terselesaikan sesuai harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Agricultural Research Council, 1967. The Nutrient Requirement of Farm Livestock 3. Pigs. A.R.C. London.
Anggorodi, R. 1984 Ilmu Makanan Ternak Umum. Pt Gramedia, Jakarta..
Den Hartog LA, P.J. Boon, J. Huisman, P.V Leeuwen, E.J. Van Weerden. 1985. The effect of Crude fibre on digestibility and the rate of passage in the small and large intestine of pigs. Proceedings of the 3 rd International Seminar On Digestive Physiology In The Pig Copenhagen, 16 th May. 1985.
Japanese Feeding Standard. Feeding standard for swine. 1993. (Anbridged Ed). 1-26. Toranomon Minatoku 105 Japan.
Linder, MC. 1986. Biochemistry Nutrition and Metabolism. Departement of Chemistry, Calipornia-University, Fullerton, USA.
Low,A.G. 1985. The Role of Dietary fiber in digestion, Absorption and Metabolism.Proceedings of the 3 rd. International Seminar On Digestive Physiology In the Pig. Copenhagen, 16 th - 18 th May, 1985.
Maezaki Y, K. Tsujii, Y. Nakagawa, Y. Kawai, M. Akimoto, T. Tsugita, W. Takekawa, A. Tarada, H. Harra, dan T. Mitsuoka. 1993. Hypocholesterolemic effect of chitosan in adult males. Biosci. Biotech. Biochem 1993;57 : 1439-1444.
Martin.D.W.P.A. Mayes and V.W. Todwell. 1983. Biokimia Edisi ke19. Alih Bahasa oleh Darma A.,A.,S.Kurniawan.C.O.EGC, Jakarta..
Martinez, V.M.,R.K. Newman and C.W. Newman. 1992. Barley Diets With Diefferent Fats Sources hve Hypocholesterolemic Effect in Chickens. J. Nutr. 122: 1070 - 1076.
National Research Council. 1979. Nutrient Requirement of Domestic Animal. 2 Nutrient. Requirement of Swine 8 th Rev. Ed. N.R.C. Washington D.C.
Neber,E.C. 1976 The Kolesterol Problem, the Egg and lipid Metabolisme in Laying Hen.J. Poultry Sci. 55:14-29.
Nishima, P.M and R.A. Freedland. 1990. The Effect of Dietry Fiber Feeding on Kolesterol Metabolism in Rats. J. Nutr. 120 : 800 -805.
S.A.S. 1985. SAS Procedure Guide For Personal Computers. SAS. Inst. Inc Cary. N.C.USA.
Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1989. Principle and Procedures of Statisticals. Mc-Graw Hill Book, Co. New York.
Whittemore. C.T. 1980. Pig Production. The Scientific and Practical Principles. (Longman Handbooks in Agriculture Ed.), New York.
Williams. R.H. 1974 Texbook of Endocinology Macmillan Publishing Co. New York